Imbal hasil yang
menggiurkan membuat banyak orang mulai tertarik untuk berinvestasi. Tak hanya
itu, proses yang mudah juga kerap kali membuat banyak orang khilaf dan langsung
tertarik untuk menyerahkan dana yang dimiliki agar dapat berinvestasi. Meski
tidak semua investasi yang memiliki return tinggi dan proses mudah berbahaya,
namun Anda perlu waspada dengan oknum-oknum yang memanfaatkan investasi sebagai
cara untuk menipu dengan dalih “investasi bodong”. Lalu, bagaimana cara
menghindari investasi bodong? Berikut ini tips menghindari investasi bodong
yang bisa Anda lakukan sebelum berinvestasi.
Memastikan izin usaha
Sebelum Anda
melakukan investasi di suatu tempat, maka pastikan terlebih dahulu izin usaha
dari tempat Anda berinvestasi. Izin usaha tersebut bertujuan untuk memastikan
bahwa tempat Anda berinvestasi telah terdaftar dan diawasi oleh lembaga
terkait. Salah satu izin yang biasanya dimiliki oleh para penyedia jasa
investasi berasal dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Jika investasi yang
akan Anda jalani telah terdaftar di OJK secara resmi, maka Anda bisa mengikuti
investasi tersebut dan tidak perlu khawatir karena telah diawasi oleh OJK.
Memastikan kantor domisili kantor tempat investasi
Salah satu modus
yang biasanya digunakan oleh penyedia investasi bodong dalam meyakinkan para
calon korbannya yakni dengan memberikan alamat kantor palsu. Alamat kantor
kerap kali menjadi cara untuk meyakinkan calon korban karena dengan begitu para
calon korban kan yakin dan tahu kemana harus melapor jika dirugikan. Agar tidak
terjebak, pastikan Anda telah mengetahui lokasi kantor domisili penyedia jasa
tersebut dan mengunjunginya setidaknya sekali saja. Dengan demikian, Anda bisa
mengetahui apakah investasi bagus yang ditawarkan merupakan investasi
bodong atau tidak.
Waspada dengan imbal hasil yang tidak wajar
Memiliki peluang investasi dengan imbal hasil yang menggiurkan tentu
membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya. Namun, pastikan Anda tidak
langsung tergiur dan paham betul darimana keuntungan tersebut berasal. Karena,
investasi bodong biasanya menggunakan imbal hasil tinggi sebagai pancingan agar
dapat menarik minat para calon korbannya. Padahal, imbal hasil yang tinggi juga
berpengaruh terhadap risiko yang tinggi. Dengan demikian, waspada dan kritislah
terhadap tawaran investasi dengan imbal hasil yang tidak wajar.